Profil Tokoh
Raja Klono Sewandono
Raja Klana Sewandana Klono Sewandono adalah raja kerajaan Bantarangin. Sosok ini digambarkan dengan topeng bermahkota, wajah berwarna merah, mata besar melotot, dan kumis tipis dengan rambut panjang. Selain itu ia membawa Pecut Samandiman sebagai senjata saktinya, berbentuk tongkat lurus dari rotan berhias jebug dari sayet warna merah diseling kuning sebanyak 5 atau 7 jebug. Kegagahan sang Raja di gambarkan dalam gerak tari yang lincah serta berwibawa, dalam suatu kisah Prabu Klono Sewandono berhasil menciptakan kesenian indah hasil dari daya ciptanya untuk menuruti permintaan Putri (kekasihnya), karena sang Raja dalam keadaan mabuk asmara maka gerakan tarinyapun kadang menggambarkan seorang yang sedang kasmaran.
Bujangganong (Ganongan) Bujangganong adalah patih kerajaan Bantarangin. Sosok ini digambarkan dengan topeng wajah berwarna merah, mata besar melotot, dan kumis tebal dengan rambut panjang. Karakter Bujangganong bersosok lincah, trengginas dan cekatan, dalam pementasan Reog sering diperagakan oleh anak kecil, karena penuh adegan akrobatik yang memerlukan pemain bertulang lentur. Dari salah satu versi cerita, Bujangganong adalah adik seperguruan dari Klana Sewandana yang kemudian mereka berdua bertemu kembali dan bersatu, mendirikan kerajaan Bantarangin. Klana Sewandana sebagai raja dan Bujangganong sebagai Patihnya, dalam dramaturgi seni pertunjukkan Reog, Bujangganonglah yang dipercaya sebagai utusan Prabu Klana Sewandana untuk melamar Dewi Songgolangit ke Kediri.
Warok
Warok adalah pasukan dalam cerita kesenian reog. Warok digambarkan sosok dengan memakai senjata tali kolor panjang putih, berpakaian hitam-hitam, memiliki kesaktian dan gemblak. Untuk memperkuat karakter warok yang keras, sakti, peraga warok menggunakan riasan di muka, yaitu kumis, jenggot dan make-up. Warok yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Warok adalah wong kang sugih wewarah (orang yang kaya akan ilmu). Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik. Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa (Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin)
Tidak ada komentar